Surat Kecil
untuk Tuhan
Tuhan ..
Andai aku bisa
kembali..
Aku tidak ingin
ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa
kembali
Aku tidak ingin
ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada
siapapun.
Tuhan ..
Bolehkah aku
menulis surat kecil untuk-mu
Tuhan ..
Bolehkah aku
memohon satu hak kecil untuk-mu
Biarkan aku
tetap melihat bulan dan bintang
Tuhan ..
Bolehkah aku..
Hidup untuk
waktu yang lama
Tuhan..
Bolehkan aku..
Tersenyum untuk
waktu yang lebih lama
Agar tidak ada
lagi air mata dalam hidupku..
Tuhan..
Bolehkan aku
menjadi dewasa seperti burung yang terbang
sebebasnya
dilangit
Tuhan..
Bolehkah engkau
tidak pisahkan aku dari ayah dan temanteman
yang aku
sayangi.
Tuhan..
Surat kecilku
ini
Adalah
permintaan terakhirku.
Andai aku bisa
kembali..
Ke dunia yang
Kau berikan padaku..
In memorial for
Gita Sesa Wanda
Cantika.
19/06/91-25/12/06
BAGIAN
1
ISTANA
DALAM DUNIA KECILKU
Suara kicau burung di
pagi hari, terdengar menembus
langit-langit
kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun,
Namun sepertinya
bila aku terus tertidur Matahari akan marah
padaku, karena
sinarnya terus berbayang bayang di wajahku,
juga mulai
menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang
cukup besar.
Akhirnya aku harus mengalah pada sinar Matahari,
dan aku harus
bangun. Ini kan hari dimana aku harus mulai
melakukan
kegiatan di Sekolah.
Uohhhh.... teriakku sambil menguap.
Hai sobat,
kenalkan namaku Gita Sesa Wanda Cantika.
Terlalu panjang
ya.. ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke.
Aku anak
ke-tiga dari tiga saudara. Aku mempunyai dua Kakak
laki-laki,
namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chika
yang tampan dan
Kiki yang manis hehehe, jadi aku adalah anak
perempuan
satu-satunya dalam keluargaku. Chika adalah Kakak
tertua aku,
sekarang kuliah sambil bekerja disalah satu Free
Magazine di Jakarta tentu aku bangga padanya karena ia dapat
membagi waktu
antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan
orangtua aku.
Sedangkan Kiki, Kakakku ke-dua adalah orang yang paling
aku andalkan
dalam segala hal. Ia pandai memasak,
menemaniku dan
mengajarkan aku dalam segala hal. Mmm...
sebenarnya ia
anak yang pandai, tidak heran ia lah yang menjadi
guru private-ku.
Terkadang aku harus berebut dengan temannya
bila ingin
menjadikan dia guru private-ku.
Keluarga kami
keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah
telah bercerai
namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku
dan kedua
Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa
kukenalkan
pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini adalah raja
dari istana
kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya..
eits jangan
salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur....
tampangnya
boleh dibilang ga jauh dari Tao ming se, bintang F-
4 asal Taiwan
itu loh..
Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari
istana kami.
Sejak kecil aku mempunyai hobby Menyanyi dan
Modeling. Ga
percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan
sombong ya
hehe. Tapi itu waktu aku masih kecil, waktu aku
masih
lucu-lucunya dan gemesin. Sekarang aku sibuk dengan
kegiatan di
Sekolah saja kok! Masih terbayang juga olehku,
ketika aku
beberapa kali menjadi juara model di beberapa
kejuaraan dan
aku juga sempat membuat album cilik. Tapi
rasanya itu
bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang
aku masih
merindukan masa masa itu. Harapanku sih suatu saat
aku punya album
lagi.
Karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya
ketika
perceraian orang tuaku. Aku dan kedua Kakakku mulai
malas untuk
Sekolah, dan itu merupakan salah satu bentuk
protes kami
terhadap perceraian orangtua kami. Ayah selalu
membujuk kami
untuk Sekolah, tetapi aku dan Kakakku merasa
belum siap
menerima semuanya, perceraian itu seolah
tamparan berat
dalam hidup kami dan sampai suatu ketika Ayah
mendapatkan
tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan.
Kami mulai
berpikir untuk Sekolah
Sehingga akhirnya setelah berdiskusi dan berulangkali pula
Ayah membujuk
kami untuk Sekolah dan akhirnya dengan
Nawaitu dan berdoa’a Bismillahi tawakaltu ’alallah kami
memutuskan
untuk kembali Sekolah. Ternyata pilihan ini tidak
salah.. Aku
sangat bahagia dapat menjadi bagian di Yayasan
Pondok
Pesantren Al-Kamal sebagai siswi tersebut.
Oh ya.. ketika
aku memutuskan untuk ikut dengan Ayah
aku duduk
dibangku kelas 6 SD. Walaupun aku baru pindah
teman-teman dan
Guru-Guruku sangat ramah kepadaku,
sebenarnya
ketika pertama kali aku pindah Sekolah dibenakku
selalu terpikir
apakah aku bisa mengikuti pelajaran sedangkan
dalam hitungan
bulan aku harus mengikuti ujian akhir Sekolah.
Soalnya sewaktu
vakum dari Sekolah aku kan kerjanya Cuma
baca komik dan
nonton TV.
Aku pun tidak menyerah begitu saja, aku belajar dengan
giat dan
melupakan sejenak tentang gambar gambar kartun
dibenakku,
mengantinnya dengan buku buku pelajaran Sekolah.
Aku juga
meminta Kiki untuk mengajarkan hal yang aku tidak
pahami hingga
aku mengerti. Dan ternyata usai ujian berakhir,
saat pembagian
rapot di kelas dengan wajah tersenyum Wali
kelasku
berkata!....
“ Selamat ya
Pak, anak Bapak masuk rangking 10 besar di
kelas.”
Aku hanya
bengong menatap wajah Ayah seolah tak
percaya dan
ke-khawatiranku terbayar sudah karena Aku
mendapatkan
rangking, walaupun baru beberapa bulan aku
Sekolah di
Al-Kamal.
Nah.... ada lagi yang membuat aku merasa betah di Al-
Kamal yaitu aku
mempunyai banyak teman, tidak hanya teman
sekelasku saja,
akupun mempunyai banyak Kakak kelasku yang
sudah ku anggap
sebagai saudaraku sendiri yang duduk
dibangku SMP
dan SMA dan mereka semua baik padaku, sebut
saja kak
Keisya, kak Juju, kak Yasmin, kak Ayu, kak Deasy, kak
Dewi, kak Rara,
kak Dian, kak Putri, kak Devi, kak Dina S.
“ Pokoknya
masih banyak lagi yang tidak bisa aku sebutkan
banyakkan
Kakakku?” hehehe.
Mereka semua aku kenal karena aku sering nimbrung di
samping mereka
buat berbagi cerita, mereka tidak melihatku
sebagai adik
kelas yang masih berpakaian merah putih, tapi
mereka
menganggap aku adalah adik mereka sekaligus teman
untuk bicara.
Mereka sering memanggilku dengan sebutan si Cantik
he...he.. ntah
apa karena di nama panjangku tergantung Cantika
atau emang
benar ya.. eits... kata Ayah jangan terlalu percaya
diri ntar bisa
kecebur kedalam selokan got . Aku sering loh diajak
Hang Out bareng
dengan mereka, di Mal atau tempat-tempat
yang cozy
and cool.
Tentunya aku selalu ditemani oleh kedua Kakakku karena
Kakak-Kakak
angkatku selain dekat dengan aku mereka dekat
pula dengan
Kakak Chika dan Kakak Kiki dan Ayah tercinta juga
ga mau
ketinggalan bergabung sih. Opss.. jangan kelupaaan
ada satu lagi
nih, karyawan Ayah namanya Pak Iyus atau
Kupanggi Pak
Yus. Dia orangnya lucu, bersahabat, sangat loyal
terhadap
keluargaku, dan ia sudah aku anggap sebagai
keluargaku
sendiri bahkan dia seperti Ayah keduaku.
Wah...seru dan
ramai yah ...!!. Bahkan aku juga sering
diajarkan
menari oleh kak Deasy, dia jago menari, dan juga ia
sebagai Ketua
OSIS di SMA Al-Kamal loh.... Dan biasanya tariantarian
yang diajarkan
kak Deasy selalu ditampilkan dalam
berbagai acara
diSekolahku, tentunya aku ikut menari karena
sejak kecil aku
memang suka menari. Mmm... Aku senang loh
padahal aku
terbilang anak baru tetapi aku dilibatkan dalam
berbagai Acara.
Setelah aku lulus dari SD Al-Kamal, Ayah
memberikan aku
kebebasan penuh untuk memilih Sekolah SMP
yang aku
idamkan.
Ya, memang Ayah dikenal sebagai orang yang demokrasi
yang
bertanggung jawab, aku bangga padanya. Setelah Ayah
berkata seperti
itu padaku, tentu aku langsung menjawab SMP
AL-Kamal,
banyak temanku bertanya kenapa aku memilih
Sekolah
Al-Kamal yang Swasta sedangkan hasil NEM atau nilai
ujianku
terbilang cukup tinggi dan diterima oleh salah satu SMP
negeri Unggulan
di Jakarta Barat, tetapi aku tetap memilih
Sekolah
Al-Kamal. Aku hanya tersenyum kecil pada mereka lalu
memeluk
sahabat-sahabatku.
Alasanku memilih Al-Kamal tempat aku menuntut ilmu
karena aku
ingin mendalamin ajaran agama Islam lebih dalam,
dan aku ingin
sekali lancar membaca Al-Qur’an, karena Ayahku
selalu
mengingatkan kepadaku. Sebuah ayat yang Ayah ambil
dari sebuah
Hadist yaitu
“ Orang yang
paling baik diantara kamu adalah orang
yang
mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya. “
Didalam pikiranku
selalu teringat nasehat Ayah dan aku
ingin membuat
orangtuaku bangga bukankah disebutkan dalam
sebuah hadist
“ Tiada
kebanggaan orang tua diakhirat kecuali anak
yang bisa
membaca Al-Qur’an”
Dan Al-hamdulillah
hanya dalam hitungan bulan aku
dapat membaca Al-Qur’an.
itu karena peran serta banyak orang
diantranya guru
Agamaku , aku bersyukur sebagai seorang anak
aku dapat
menjalankan semuanya dengan penuh kebahagiaan,
dan terkadang
aku berbagi bersama sahabat-sahabatku tentang
apa yang aku bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar