Kamis, 05 Januari 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan


Surat Kecil untuk Tuhan

Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada
siapapun.

Tuhan ..
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-mu

Tuhan ..
Bolehkah aku memohon satu hak kecil untuk-mu
Biarkan aku tetap melihat bulan dan bintang

Tuhan ..
Bolehkah aku..
Hidup untuk waktu yang lama

Tuhan..
Bolehkan aku..
Tersenyum untuk waktu yang lebih lama
Agar tidak ada lagi air mata dalam hidupku..

Tuhan..
Bolehkan aku menjadi dewasa seperti burung yang terbang
sebebasnya dilangit

Tuhan..
Bolehkah engkau tidak pisahkan aku dari ayah dan temanteman
yang aku sayangi.

Tuhan..
Surat kecilku ini
Adalah permintaan terakhirku.
Andai aku bisa kembali..

Ke dunia yang Kau berikan padaku..

In memorial for
Gita Sesa Wanda Cantika.
19/06/91-25/12/06


BAGIAN 1
ISTANA DALAM DUNIA KECILKU

      
       
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus
langit-langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun,
Namun sepertinya bila aku terus tertidur Matahari akan marah
padaku, karena sinarnya terus berbayang bayang di wajahku,

dan aku masih saja menutup mataku. Cahaya Matahari pagi
juga mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang
cukup besar. Akhirnya aku harus mengalah pada sinar Matahari,
dan aku harus bangun. Ini kan hari dimana aku harus mulai
melakukan kegiatan di Sekolah.

       Uohhhh.... teriakku sambil menguap.
Hai sobat, kenalkan namaku Gita Sesa Wanda Cantika.
Terlalu panjang ya.. ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke.
Aku anak ke-tiga dari tiga saudara. Aku mempunyai dua Kakak
laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chika
yang tampan dan Kiki yang manis hehehe, jadi aku adalah anak
perempuan satu-satunya dalam keluargaku. Chika adalah Kakak
tertua aku, sekarang kuliah sambil bekerja disalah satu Free
Magazine di Jakarta tentu aku bangga padanya karena ia dapat
membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan
orangtua aku.

        Sedangkan Kiki, Kakakku ke-dua adalah orang yang paling
aku andalkan dalam segala hal. Ia pandai memasak,
menemaniku dan mengajarkan aku dalam segala hal. Mmm...
sebenarnya ia anak yang pandai, tidak heran ia lah yang menjadi
guru private-ku. Terkadang aku harus berebut dengan temannya
bila ingin menjadikan dia guru private-ku.
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah
telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku
dan kedua Kakakku tinggal bersama Ayah. Ops.. tak lupa
kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini adalah raja
dari istana kami. Ayahku, teman sekaligus pacarku.. lucu ya..
eits jangan salah paham ya! Habis Ayah, walau sudah berumur....
tampangnya boleh dibilang ga jauh dari Tao ming se, bintang F-
4 asal Taiwan itu loh..

        Hm.. di hari ini! saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari
istana kami. Sejak kecil aku mempunyai hobby Menyanyi dan
Modeling. Ga percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan
sombong ya hehe. Tapi itu waktu aku masih kecil, waktu aku
masih lucu-lucunya dan gemesin. Sekarang aku sibuk dengan
kegiatan di Sekolah saja kok! Masih terbayang juga olehku,
ketika aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa
kejuaraan dan aku juga sempat membuat album cilik. Tapi
rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang
aku masih merindukan masa masa itu. Harapanku sih suatu saat
aku punya album lagi.

       Karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya
ketika perceraian orang tuaku. Aku dan kedua Kakakku mulai
malas untuk Sekolah, dan itu merupakan salah satu bentuk
protes kami terhadap perceraian orangtua kami. Ayah selalu
membujuk kami untuk Sekolah, tetapi aku dan Kakakku merasa
belum siap menerima semuanya, perceraian itu seolah
tamparan berat dalam hidup kami dan sampai suatu ketika Ayah
mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan.
Kami mulai berpikir untuk Sekolah

       Sehingga akhirnya setelah berdiskusi dan berulangkali pula
Ayah membujuk kami untuk Sekolah dan akhirnya dengan
Nawaitu dan berdoa’a Bismillahi tawakaltu ’alallah kami
memutuskan untuk kembali Sekolah. Ternyata pilihan ini tidak
salah.. Aku sangat bahagia dapat menjadi bagian di Yayasan
Pondok Pesantren Al-Kamal sebagai siswi tersebut.
Oh ya.. ketika aku memutuskan untuk ikut dengan Ayah
aku duduk dibangku kelas 6 SD. Walaupun aku baru pindah
teman-teman dan Guru-Guruku sangat ramah kepadaku,
sebenarnya ketika pertama kali aku pindah Sekolah dibenakku
selalu terpikir apakah aku bisa mengikuti pelajaran sedangkan
dalam hitungan bulan aku harus mengikuti ujian akhir Sekolah.
Soalnya sewaktu vakum dari Sekolah aku kan kerjanya Cuma
baca komik dan nonton TV.

       Aku pun tidak menyerah begitu saja, aku belajar dengan
giat dan melupakan sejenak tentang gambar gambar kartun
dibenakku, mengantinnya dengan buku buku pelajaran Sekolah.
Aku juga meminta Kiki untuk mengajarkan hal yang aku tidak
pahami hingga aku mengerti. Dan ternyata usai ujian berakhir,
saat pembagian rapot di kelas dengan wajah tersenyum Wali
kelasku berkata!....
“ Selamat ya Pak, anak Bapak masuk rangking 10 besar di
kelas.”
Aku hanya bengong menatap wajah Ayah seolah tak
percaya dan ke-khawatiranku terbayar sudah karena Aku
mendapatkan rangking, walaupun baru beberapa bulan aku
Sekolah di Al-Kamal.

       Nah.... ada lagi yang membuat aku merasa betah di Al-
Kamal yaitu aku mempunyai banyak teman, tidak hanya teman
sekelasku saja, akupun mempunyai banyak Kakak kelasku yang
sudah ku anggap sebagai saudaraku sendiri yang duduk
dibangku SMP dan SMA dan mereka semua baik padaku, sebut
saja kak Keisya, kak Juju, kak Yasmin, kak Ayu, kak Deasy, kak
Dewi, kak Rara, kak Dian, kak Putri, kak Devi, kak Dina S.
“ Pokoknya masih banyak lagi yang tidak bisa aku sebutkan
banyakkan Kakakku?” hehehe.

        Mereka semua aku kenal karena aku sering nimbrung di
samping mereka buat berbagi cerita, mereka tidak melihatku
sebagai adik kelas yang masih berpakaian merah putih, tapi
mereka menganggap aku adalah adik mereka sekaligus teman
untuk bicara.

        Mereka sering memanggilku dengan sebutan si Cantik
he...he.. ntah apa karena di nama panjangku tergantung Cantika
atau emang benar ya.. eits... kata Ayah jangan terlalu percaya
diri ntar bisa kecebur kedalam selokan got . Aku sering loh diajak
Hang Out bareng dengan mereka, di Mal atau tempat-tempat
yang cozy and cool.

        Tentunya aku selalu ditemani oleh kedua Kakakku karena
Kakak-Kakak angkatku selain dekat dengan aku mereka dekat
pula dengan Kakak Chika dan Kakak Kiki dan Ayah tercinta juga
ga mau ketinggalan bergabung sih. Opss.. jangan kelupaaan
ada satu lagi nih, karyawan Ayah namanya Pak Iyus atau
Kupanggi Pak Yus. Dia orangnya lucu, bersahabat, sangat loyal
terhadap keluargaku, dan ia sudah aku anggap sebagai
keluargaku sendiri bahkan dia seperti Ayah keduaku.
Wah...seru dan ramai yah ...!!. Bahkan aku juga sering
diajarkan menari oleh kak Deasy, dia jago menari, dan juga ia
sebagai Ketua OSIS di SMA Al-Kamal loh.... Dan biasanya tariantarian
yang diajarkan kak Deasy selalu ditampilkan dalam
berbagai acara diSekolahku, tentunya aku ikut menari karena
sejak kecil aku memang suka menari. Mmm... Aku senang loh
padahal aku terbilang anak baru tetapi aku dilibatkan dalam
berbagai Acara. Setelah aku lulus dari SD Al-Kamal, Ayah
memberikan aku kebebasan penuh untuk memilih Sekolah SMP
yang aku idamkan.

        Ya, memang Ayah dikenal sebagai orang yang demokrasi
yang bertanggung jawab, aku bangga padanya. Setelah Ayah
berkata seperti itu padaku, tentu aku langsung menjawab SMP
AL-Kamal, banyak temanku bertanya kenapa aku memilih
Sekolah Al-Kamal yang Swasta sedangkan hasil NEM atau nilai
ujianku terbilang cukup tinggi dan diterima oleh salah satu SMP
negeri Unggulan di Jakarta Barat, tetapi aku tetap memilih
Sekolah Al-Kamal. Aku hanya tersenyum kecil pada mereka lalu
memeluk sahabat-sahabatku.

        Alasanku memilih Al-Kamal tempat aku menuntut ilmu
karena aku ingin mendalamin ajaran agama Islam lebih dalam,
dan aku ingin sekali lancar membaca Al-Qur’an, karena Ayahku
selalu mengingatkan kepadaku. Sebuah ayat yang Ayah ambil
dari sebuah Hadist yaitu
“ Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang
yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya. “
Didalam pikiranku selalu teringat nasehat Ayah dan aku
ingin membuat orangtuaku bangga bukankah disebutkan dalam
sebuah hadist
“ Tiada kebanggaan orang tua diakhirat kecuali anak
yang bisa membaca Al-Qur’an”
Dan Al-hamdulillah hanya dalam hitungan bulan aku
dapat membaca Al-Qur’an. itu karena peran serta banyak orang
diantranya guru Agamaku , aku bersyukur sebagai seorang anak
aku dapat menjalankan semuanya dengan penuh kebahagiaan,
dan terkadang aku berbagi bersama sahabat-sahabatku tentang
apa yang aku bisa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar